Gambar ini, diambil oleh visual Cassini Spacecraft dan spektometer pemetaan inframerah pada 8 Juli lalu, yang merupakan penyelidikan pertama kali dari jenis ini.
Sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan permukaan air pada belahan selatan bulan dengan menggunakan inframerah. Hal ini menjadikan Titan, satu-satunya benda langit selain bumi yang diyakini memiliki permukaan air.
Diketahui sebagai sebuah refleksi, kilatan cahayanya telah menjadi fokus dari misi Cassini sejak alat ini melakukan kontak dengan Saturnus pada 2004 silam. Namun, belahan utara Titan telah diselimuti kegelapan musim dingin dalam jangka panjang.
Matahari baru saja menyinari secara langsung danau utara Titan, yang mana secara signifikan ditemukan lebih banyak pada belahan bumi selatan, selama puncak musim semi-bulan, pada Agustus tahun ini.
'Gambar ini cukup banyak memaparkan tentang Titan - ketebalan atmosfir, permukaan danau, serta sisi lain dari planet ini,' ujar ilmuwan proyek Cassini, Bob Pappalardo dalam sebuah pres rilis. 'Ini merupakan kombinasi guncangan asing yang belum ada kesamaannya di bumi.'
Kilauan tersebut berasal dari rentangan pantai selatan danau Kraken Mare, yang menutupi sekitar 400.000 kilometer persegi permukaan Titan.
Anggota tim Cassini, Ralf Jauman, menambahkan: "Hasil-hasil ini mengingatkan kami bagaimana keunikan Titan dalam tata surya. Karena mereka juga menjunjukkan kepada kami bahwa cairan itu memiliki kekuatan universal untuk membentuk permukaan geologi dengan cara yang sama, tak peduli apapun cairannya."
"Selanjutnya, kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cairan Titan. Apakah kami menemukan semacam cuaca di sana? Hujan? Bagaimana sirkulasi metana cair pada seluruh permukaannya?"
Para ilmuwan telah terpukau oleh Titan selama bertahun-tahun dengan keyakinan bahwa planet ini kaya atmosfir karbon mirip dengan yang ditemukan pada planet kita.