Teka-Teki Batu Rusia



Sebuah Oopart (Out Of Place ARTifact / Artifak yang tidak pada tempatnya) adalah suatu istilah yang diberikan pada lusinan benda prasejarah yang ditemukan pada berbagai tempat di seluruh dunia dengan tingkat teknologi yang sepenuhnya berbeda dengan penentuan usianya bila didasarkan secara fisik, kimia dan atau dengan petunjuk geologisnya. Artifak yang tidak pada tempatnya itu seringkali membuat frustasi para ilmuwan konvensional, namun merupakan hal yang menggembirakan bagi para penyelidik petualang dan individu yang tertarik pada teori-teori alternatif.

Beberapa tahun lalu, sebuah batu aneh ditemukan di daerah pinggiran Kota Moskow. Batu itu telah diuji oleh para penyelidik dari berbagai disiplin ilmu, dan memperlihatkan karakteristik yang tidak biasa, batu itu kelihatannya cukup menentang klasifikasi moderen. Bahkan mungkin bertentangan dengan pemahaman kita sekarang ini terhadap masa lampau.

Sementara itu para penyelidik menemukan spesimen itu berusia beberapa juta tahun sebelum munculnya manusia, ia tampak menahan dua benda seperti sekrup. Dengan rasa ingin tahu, beberapa peneliti setuju bahwa karakteristik yang terdapat pada benda-benda ini tidak tampak secara alami tetapi menunjukkan ciri-ciri materi yang pernah dipabrikasi.

Pada 13 Agustus 2003 surat kabar Rusia, Life, menerbitkan sebuah artikel tentang spesimen tersebut.

Pemberitaan tersebut mengatakan bahwa batu itu telah ditetapkan usianya beberapa juta tahun ia berisikan apa yang oleh beberapa peneliti diyakini hanya dapat diproduksi oleh teknologi maju.

Pemberitaan itu menguraikan obyek-obyek itu, menyerupai sebuah mur dan baut, ditemukan tertancap pada batu itu. Seolah-olah spesimen yang luar biasa ini tidak begitu aneh, bukti selanjutnya menemukan bahwa batu itu mungkin sama sekali bukan berasal dari bumi, tetapi suatu produk dari luar angkasa.

Batu temuan Wang Zhilin di Gunung Mazong, China. (INTERNET)

Batu prasejarah yang membingungkan

Tidak seberapa lama, batu lain dengan karakteristik sama ditemukan di Rusia. Kebanyakan mirip dengan batu yang diuraikan di atas, temuan ini ditemukan di Provinsi Galus juga berisikan sesuatu mengejutkan yang tak diduga. Ketika spesimen menjalani analisa sinar-X, ia menampakkan gambar yang mengejutkan, delapan buah sekrup tertahan di dalamnya.

Temuan lain sejenis ini ditemukan beberapa tahun lalu di daerah Gunung Mazong, RRC. Ketika melakukan suatu ekspedisi penelitian, kolektor batu bernama Wang Zhilin membelah batu hitam berbentuk buah pir yang juga berisikan apa yang kelihatannya seperti sebuah sekrup logam.

Para ahli geologi dan kolektor dari seluruh dunia segera ingin tahu dengan temuan Wang. Berita temuan itu diumumkan oleh lebih dari 10 ahli geologi dan fisikawan global dari berbagai institusi penelitian di seluruh RRC memeriksa spesimen misterius itu.

Batu hitam yang luar biasa ini menampakkan sebatang logam sekrup ulir yang tak diragukan lagi seperti buatan manusia. Namun batang logam ini secara alami kelihatannya telah terbungkus dalam batu kuno, usianya diperkirakan jutaan tahun. Semua ilmuwan yang telah memeriksa batu itu setuju bahwa spesimen ini adalah salah satu temuan arkeologi yang paling berharga yang baru-baru ini ditemukan di RRC.

Karena semua obyek ini ditemukan tertanam dalam batu, itu mengindikasikan bahwa mereka seharusnya pernah ada sebelum proses pembentukan batu yang membungkusnya. Namun usia batu yang membungkusnya dalam beberapa hal kembali ke Era Paleozoic (antara sekitar 570 sampai 245 juta tahun lalu), ketika makhluk-makhluk seperti dinosaurus dan trilobite (fosil binatang laut berkulit keras) menghuni planet ini.

Benda-benda ini sepertinya bukanlah hal yang ganjil, namun sebenarnya obyek fantastis yang luar biasa. Ditemukan di seluruh dunia sampai abad terakhir, dari banyak temuan itu menyatakan sisa-sisa peradaban maju dari zaman yang sangat lampau telah ditemukan membeku dalam batu.

Setiap temuan menggemparkan kalangan ilmuwan terutama pada "ketidak mungkinan" akan keberadaannya. Dalam banyak kasus, contoh-contoh ini memberikan sedikit pertimbangan; mereka sering kali dihapuskan sebagai keganjilan teknologi atau keanehan alam karena penerimaan anthropologi sekarang ini bertentangan dengan bukti-bukti yang diperoleh.

Apakah batu-batu ini menawarkan bukti nyata untuk menantang konsep pemikiran yang diterima saat ini mengenai asal mula umat manusia? Ataukah itu hanya keajaiban luar biasa alam semata yang terpendam dalam batu prasejarah?

Jika kita mempertimbangkan kemungkinan lain, beberapa peneliti membuat teori, apakah spesimen aneh ini bahkan sama sekali bukan berasal dari planet ini? Jika demikian, bukankah itu menyatakan bahwa ada makhluk penghuni yang berada jauh di ruang angkasa dengan teknologi maju jutaan tahun lalu? Apakah makhluk-makhluk ini masih berada di sana? Lantas bagaimana material dari planet mereka mencapai bumi?

Karena semakin banyak spesimen jenis ini terus ditemukan serta diadakan pengujian yang cukup dan berhati-hati, barangkali suatu gambaran baru dari sejarah kuno kita akan muncul—suatu sejarah yang mungkin tak dapat diduga saat ini, yang sekarang ini masih memberi kita suatu pemahaman terbatas.