Sejarah umat manusia menciptakan peralatan adalah tidak lebih dari beberapa ratus ribu tahun, namun dari dalam tambang yang terbentuk sejak beberapa puluh juta bahkan beberapa ratus juta tahun yang lampau ditemukan peralatan ini.
Pada 1844, buruh tambang di sekitar sebuah sungai di Skotlandia, menemukan di bawah tanah, sehelai benang emas yang tersimpan di batu sepanjang 8 foot. Setahun kemudian, Inggris, melaporkan di dalam pertambangan Skotlandia, ditemukan sebuah paku besi, ujung paku besi tersebut terselip di tengah bebatuan.
Pada 1851, dilakukan peledakan di kota kecil Dorchester, Massachusetts, Amerika Serikat, dari peledakan batuan yang keras itu ditemukan 2 keping pecahan logam. Setelah kedua keping pecahan logam ini dirangkaikan, ternyata adalah semacam wadah dan bejana yang berbentuk genta (stupa), tinggi 12 cm, lebar 17 cm yang terbuat dari sejenis logam, sedikit mirip dengan seng atau paduan seng dengan perak, pada bagian permukaannya terukir gambar 6 kuntum bunga, bertakhtakan putik bunga yang terbuat dari perak murni, sedangkan pada bagian dasarnya terukir untaian kalung bunga yang dililit dengan anyaman rotan, surat kabar atau majalah setempat menyebutnya sebagai sesuatu benda yang sangat indah, elok tiada bandingnya.
Pada tahun 1852, di sebuah tambang batubara Skotlandia, pada segumpal batubara juga ditemukan sebuah perkakas besi yang bentuknya mirip dengan mata bor, pada permukaan batubara tidak ada yang rusak, dan juga tidak ditemukan lubang bor apa pun.
Pada tahun 1885, pekerja pada sebuah bengkel di Australia, di mana saat menghancurkan gumpalan batubara, menemukan sebuah benda logam yang memancarkan cahaya berkilauan di antara bongkahan batubara, yang merupakan sebuah benda berbentuk 6 bidang sejajar; dua bidang menonjol, sedangkan pada 4 bidang lainnya mempunyai alur yang dalam, bentuknya sangat rapi, maka tidak dapat disangkal lagi bahwa benda tersebut adalah buatan manusia.
Pada tahun 1891, di kota kecil Morrisonville, Illinois, saat S.W. Culp menghancurkan biji batu bara, dia menemukan seutas rantai besi dalam batubara tersebut, kedua ujungnya masing-masing melekat pada sekeping batubara. Semula, dua keping batubara tersebut merupakan satu gumpalan yang kemudian pecah ketika dihancurkan.
Pada tahun 1961, Lanny, Michael dan Mark, tiga orang yang bekerja sama mengelola sebuah toko perhiasan di Orlando, California, saat mendaki gunung, pada puncaknya dengan ketinggian 4.300 kaki, menemukan sebuah fosil.
Ketika mereka menggergaji fosil tersebut, pisau gergaji rusak oleh suatu benda yang keras, setelah terbuka, baru diketahui ternyata fosil membungkus sebuah “gelembung kristal”, dan di dalamnya terdapat sebuah benda yang mirip dengan sejenis busi mobil; sebuah gelondong porselen bersumbukan logam bulat, pada bagian luar gelondong tersebut ada lagi sebuah selongsong ukiran kayu berbentuk 6 sisi yang telah menjadi fosil.
Selongsong tersebut terbungkus lumpur keras, serpihan batu dan fosil kulit kerang. Menurut perhitungan ahli geologi, fosil ini sudah terbentuk sejak 500 ribu tahun yang silam. Sedangkan pada masa 500 ribu tahun yang silam, dari manakah busi mobil ini?
Tonggak Terbuat dari Semen
Di sebuah tempat 40 mil sebelah selatan pulau Kaledonia Baru yang berjarak sekitar 750 mil dari pantai laut timur Australia, terdapat sebuah pulau kecil. Di pulau tersebut terdapat lebih dari 400 makam kuno aneh yang mirip dengan gundukan sarang rayap. Dibangun dengan menggunakan pasir batu, tingginya 8–9 kaki, dan diameternya 300 kaki.
Tidak ada rumput yang tumbuh di atas makam kuno itu, dan tidak ditemukan mayat apa pun juga di dalam makam kuno yang aneh tersebut. Dari tiga makam di antaranya, di dalamnya ditemukan sebuah tonggak semen bulat yang berdiri tegak. Tonggak-tonggak bulat tersebut, diameter masing-masingnya tidak sama, berkisar antara 40-75 inci, dan tingginya antara 40-100 inci.
Dengan menggunakan metode karbon pengujian isotop radioaktif, dipastikan bahwa tonggak-tonggak tersebut adalah benda yang berasal dari masa tahun 1905-5120 SM. Siapakah yang telah menggunakan semen sebelum manusia menemukan semen ini? Dan apakah sebenarnya kegunaan tonggak-tonggak tersebut? Kenapa di sekitar situ tidak ditemukan benda-benda peninggalan manusia apa pun yang berkaitan dengannya?
Di Amerika Selatan ditemukan sebuah terowongan yang misterius. Pintu rahasia terowongan misterius ini dijaga oleh patung dewa penjaga bangsa Indian, menembus ke bawah tanah hingga kedalaman 250 meter. Tembok terowongan halus mengkilap dengan permukaan yang datar dan licin, atap terowongan itu rata.
Di dalamnya terdapat beberapa ruang gua yang luas dan lebar, seluas dan selebar hanggar pesawat. Pada sebuah ruang gua dengan lebar 153 meter dan panjang 164 meter, terpajang sebuah meja dan 7 buah kursi. Meja kursi ini entah terbuat dari bahan apa, jika dikatakan terbuat dari batu tapi tidak dingin, terbuat dari plastik namun sekeras baja.
Di dasar laut sekitar kepulauan Georgia, Florida, Amerika Serikat, juga ditemukan sebuah jalan datar yang lebar dan luas. Kapal selam setelah dipasangi roda, bisa dikemudikan di atasnya layaknya mengemudikan bus kota.
Peta Kuno Luar Angkasa
Istana Taifurkhafi di Istanbul,Turki, tersimpan selembar peta kuno yang unik. Peta kuno ini ditemukan pada awal abad ke-18, sepertinya hanyalah selembar replika.
Dalam peta tersebut, hanya kawasan Laut Tengah yang tergambar secara persis, sedangkan kawasan lainnya, seperti benua Amerika dan benua Afrika tergambar sangat berbeda.
Kemudian, di saat para ilmuwan menelitinya dengan lebih lanjut, hasilnya sangat mengejutkan, karena ternyata peta kuno ini sebenarnya adalah gambar pandangan udara dari atas angkasa.
Jika disandingkan dengan gambar yang diambil dari pesawat Apollo 8, maka peta kuno Turki ini bagaikan fotokopinya. Gambar perubahan garis besar pada benua Amerika dan Afrika di peta kuno tersebut, sesuai dengan gambar yang diambil melalui pesawat Apollo 8.
Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah, bahwa peta kuno itu melukiskan bentuk rumit permukaan bumi kutub selatan yang tertutup lapisan es tebal, tidak ada perbedaan sedikit pun dengan hasil gambar pemetaan menggunakan fatometer yang dilakukan oleh tim eksplorasi kutub selatan pada tahun 1952 yang mengadakan penyelidikan keadaan bumi di bawah lapisan es. Siapakah pada masa purbakala yang sudah menguasai teknologi tinggi pemotretan melalui angkasa luar?
Di dataran tinggi sebuah danau di Amerika Selatan, ditemukan juga reruntuhan kota kuno Dhyawalarck yang misterius, di mana terdapat sebuah patung dewa raksasa yang diukir dari batu cadas merah utuh. Pada bagian atas patung itu terukir sebuah gambar pemandangan langit malam berbintang yang sempurna dengan ratusan kode.
Setelah penelitian bertahun-tahun, para arkeolog akhirnya mengetahui arti gugus bintang dan kodenya. Mereka berpendapat, bahwa semua yang dilukiskan pada gugus bintang ini adalah langit malam berbintang zaman kuno pada 2,7 puluh ribu tahun yang lampau, semua kode-kode yang diurai adalah tentang pengetahuan astronomi yang luar biasa dalamnya.
Semua pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang masih belum dikuasai oleh manusia pada zaman modern ini. Manusia kuno yang tinggal di tepi danau Amerika Selatan ini pada beberapa puluh ribu tahun yang lampau, bagaimanakah caranya bisa melampaui pengetahuan astronomi manusia di masa kini?
Yang lebih unik lagi adalah di Zambia, Afrika, orang-orang menemukan sebuah tengkorak suku Neethe kuno, bagian kiri tengkorak tersebut terdapat sebuah lubang bundar yang rata dan licin di tepiannya.
Lubang bundar ini baru bisa terbentuk hanya dengan tembakan peluru.Dan berdasarkan hasil penelitian, suku Neethe hidup pada masa pertengahan zaman batu, yang berjarak sekitar 70 ribu tahun lampau dari sekarang.
Masih ada lagi keunikan pada sebidang makam kuno di luar kota Baghdad, ilmuwan menemukan satu set baterai kimia berusia 2.000 tahun, mereka merekaulang baterai kuno dan berhasil memperoleh 0.5 voltmeter, yang bekerja nonstop selama 18 hari.
Baterai atau sel listrik pertama yang diakui dunia adalah yang ditemukan pada tahun 1800 M, jarak penemuannya hingga kini tidak sampai 200 tahun.
Dari dada sebelah kiri sesosok mumi anak lelaki yang terdapat di dalam piramida di Mesir, para ilmuwan juga menemukan sebuah jantung buatan. Sejarah manusia pada masa kini yang menggunakan jantung buatan di bidang ilmu kedokteran hanya beberapa puluh tahun saja, sedangkan pada 5.000 tahun yang lampau, jantung buatan sudah dipasang pada rongga dada mumi anak lelaki melalui operasi yang akurat.