DUA robot kembar yang dikirim ke permukaan Mars untuk melakukan penjelajahan masih bekerja dengan baik di usianya kelima tahun. Robot pertama yang diberi nama Spirit mendarat di Mars pada 3 Januari 2004 dan diikuti robot lainnya Opportunity 21 hari kemudian.
Padahal, sebelumnya kedua robot tersebut hanya didesain untuk menjalankan misi penjelajahan selama tiga bulan. Ketahanannya menghadapi suhu teramat dingin dan perubahan cuaca ekstrem di permukaan Mars telah mengejutkan para ilmuwan.
“Kendaraan penjelajah ini benar-benar tahan terhadap lingkungan yang ekstrem dan tantangan hardware setiap hari,” ujar John Callas, Manajer Proyek Spirit dan Opportunity di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California.
Ia mengatakan, komponen utama atau fungsi peralatan yang dibawa kedua robot berkaki enam itu bisa rusak kapan pun dan misi berakhir. Namun, jika keduanya ’sehat’, para peneliti berkesempatan untuk meneruskan misi yang kualitasnya sebanding dengan empat misi utama yang telah dilakukan dalam setahun ke depan.
Spirit dan Opportunity masing-masing telah menjelajah lebih dari 20 kilometer dan telah mengirimkan data 36 gigabyte. Data sebesar itu terdiri dari 250.000 gambar foto.
Prestasi terbesar kedua robot adalah mengungkap tanda-tanda air di permukaan Mars pada masa lalu. Endapan tanah yang dikunjungi kedua robot di lokasi berbeda menunjukkan bekas aliran air. Spirit telah mengeksplorasi Kawah Gusev yang lebarnya 150 kilometer, sementara Oportunity menjelajah dataran luas yang diberi nama Meridani Planum.
Meski bekerja dengan baik, robot kembar itu sepertinya harus berjuang untuk tetap bertahan. Karena salah satu rodanya macet, Spirit terpaksa berjalan mundur. Sementara itu, lengan robotik Opportunity tidak bekerja karena korsleting di salah satu rangkaian listriknya.
Namun, ancaman terbesar yang dapat membuatnya mati untuk selamanya adalah kehabisan tenaga. Panel surya yang menjadi sumber energinya tidak akan bekerja jika seluruhnya tertutup debu Mars.