Ilmuwan telah berhasil menemukan rahasia panjang umur dari sumber yang tak terduga, burung layang-layang. Peneliti di Glasgow University menemukan, burung itu memiliki potongan materi genetik, yang dapat diperkirakan akan berumur panjang atau mati muda.
Hebatnya binatang lain termasuk manusia memiliki potongan DNA itu yang disebut telomeres. Kepala proyek itu, Professor Pat Monaghan mengatakan yakin penelitiannya menunjukkan bagaimana manusia pria dan wanita bisa berumur panjang, dengan menunda berkurangnya telomeres.
“Usaha yang berhubungan dengan memperpanjang telomeres itu berhubungan dengan tingkat oksidan di darah, stres serta faktor lingkungan. Hal itu memberi jalan untuk mencoba cara memperbaiki umur manusia. Dengan menjaga telomeres lebih panjang, siapa tahu bisa awet muda,” katanya.
Telomeres terdapat di ujung kromosom. Saat sel mati, sel yang ada membelah menggantikan yang mati. Namun saat sel terbelah, telomeres menjadi semakin pendek.
Peneliti mendapati saat telomeres terlalu pendek, maka tidak akan mampu membelah lagi dan akan mati. Ketidakmampuan mengganti sel baru itu terjadi di usia senja. Telomeres sendiri ukurannya tidak semuanya sama atau berkurang dalam tingkat yang sama. Sehingga hubungan antara panjang telomeres, erosi dan umur panjang masih membingungkan.
Proyek itu dimulai pada 2001 dengan meneliti burung layang-layang yang bersarang di dekat University of Lausanne. “Kami mendapati burung yang memiliki telomeres relatif pendek, kemungkinan kecil bisa selamat di tahun berikutnya,” katanya