Seiring perjalanan waktu, keadaan rambut kita semakin menipis. Maklum, setiap kali menyisir, rambut rontok berjatuhan. Berbagai upaya
memulihkannya barangkali pernah dicoba. Bagaimana dengan ramuan alami
ini?
Mungkin sudah saatnya kita mencoba pengobatan alternatif, yang ‘tempo doeloe’ pernah hidup. Salah satunya adalah memanfaatkan tanaman di sekitar kita.
Ada beberapa tanaman seperti lidah buaya, teh, pisang, kelapa hijau,
bayam, daun kacang panjang, daun urang-aring, buah lerak, dan buah
nyamplung yang selama ini umum dimanfaatkan. Yang menarik adalah tak
perlu keluar ongkos tinggi untuk memperoleh bahan-bahan tersebut.
Penyebab Kerontokan
Sebelum melangkah lebih jauh, kita kenali dulu sebab-sebab kerontokan.
Bisa saja disebabkan oleh satu faktor tertentu. Namun, tak tertutup
kemungkinan ada lebih dari satu sebab justru yang terjadi pada saat
bersamaan.
Penyebab kerontokan antara lain adalah:
- Baru sembuh dari penyakit kronis seperti sifilis, kencing nanah, malaria, tifus, dan sebagainya.
- Baru saja melahirkan anak.
- Kondisi jiwa tergoncang berkepanjangan.
- Menggunakan obat kimia yang justru kontraproduktif dengan pertumbuhan rambut.
- Menggunakan sampo atau minyak rambut yang tidak semestinya.
- Peredaran darah di kepala kurang lancar, sehingga kulit kepala kurang sehat.
Tanaman dan Resep
Kita awali dengan perkenalan morfologi tanaman, lalu dilanjutkan dengan
membuat dan menggunakan resep sebagai berikut:
1. Bayam
Tanaman bayam (Amaranthus hybridus) banyak ditaman di halaman rumah,
kebun, atau di pinggir-pinggir jalan. Bunga berbentuk tongkol, warna
putih atau hijau muda. Daunnya berbentuk lonjong atau bulat telur.
Selain mengandung kalium, bayam juga mengandung protein, lemak, fosfor,
besi, vitamin A, B1, dan C.
Ramuan:
Setengah genggam bayam dicuci, lalu digiling halus. Tambahkan setengah
cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Setelah itu diperas dan
disaring. Minum tiga kali sehari, setiap kali setengah cangkir.
2. Daun Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis) memiliki buah polong yang
panjang. Berbunga putih atau hijau muda, bentuknya mirip kupu-kupu.
Daunnya berbentuk segitiga, bisa dimakan sebagai sayur maupun
dimanfaatkan untuk pengobatan alami. Daun dan buah kacang panjang
mengandung zat-zat protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, magnesium,
mangan, niasin, vitamin B1, B2, dan C.
Ramuan:
Satu genggam daun kacang panjang dicuci bersih lalu digiling halus.
Kemudian diremas setelah dicampur dengan dua sendok makan minyak kastor.
Pemakaiannya digosok-gosok merata di kulit kepala sambil dipijit-pijit
seperlunya. Lakukan itu sesudah mandi petang, kemudian bungkus memakai
handuk semalaman. Basuh rambut pada esok harinya.
3. Kelapa Hijau
Pohon kelapa hijau (Cocos nucifera) biasanya tumbuh di tepi pantai.
Sekarang banyak ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias. Batang
pohon ramping lurus, tinggi sampai 14 meter lebih. Daunnya berpelepah
sepanjang 2-3 meter. Bunganya berbentuk bunga tongkol. Buahnya berwarna
hijau cerah, berbentuk kerucut, terbungkus serabut tebal.
Kandungan air kelapa hijau adalah glukosa, sakarosa, sukrosa, fruktrosa,
mineral, dan asam amino.
Ramuan:
Sebuah kelapa hijau, pangkas bagian atas dan bawahnya, buatlah lubang di
salah satu bagian. Masukkan garam dapur satu sendok teh, kemudian
diembunkan di luar rumah semalam penuh. Gunakan airnya untuk membasuh
kulit kepala sambil dipijit-pijit. Lakukan setiap petang hari sesudah
mandi, lalu bungkus dengan handuk sampai pagi.
4. Klerak
Tumbuhan klerak atau lerak (sapindus rarak) masih sering dijumpai di
hutan belantara. Berbatang besar, tinggi mencapai 40 meter. Buahnya
bulat agak pipih, kulitnya berkerut, dan warnanya cokelat bila sudah
tua. Daging buahnya mengandung zat saponin (beracun), sedangkan bijinya
mengandung minyak.
Ramuan:
Sediakan 12 buah biji klerak, lalu rendam dalam air panas. Biarkan
beberapa saat sampai airnya dingin. Pakailah air rendamannya untuk
membasahi kulit kepala sambil dipijit-pijit dengan ujung jari. Bungkus
kepala dengan handuk bersih semalam penuh.
5. Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) sekarang mulai banyak dibudidayakan di
tempat berudara panas. Atau juga dalam pot dan sekitar pekarangan rumah.
Bentuk daun meruncing, tebal berdaging sekitar satu cm, panjang 30 cm,
getas, berduri lunak, dagingnya putih bening seperti gelatin. Daun lidah
buaya mengandung bermacam-macam zat, seperti barbaloin, isobarbaloin,
beta-barbaloin, dan damar.
Ramuan:
Satu pelepah daun lidah buaya dicuci bersih. Lalu duri dan kulitnya pada
sisi bagian dalam dihilangkan. Nah, silakan isi lidah buaya itu
untukdigosokkan di kulit kepala yang sebelumnya sudah dikeramas pada
sore hari. Kemudian bungkuslah dengan handuk bersih. Bilaslah pada pagi
esok harinya. Lakukan ini setiap hari selama tiga bulan.
6. Daun Mangkokan
Tanaman mangkokan (Nothopanax scutellanium) tumbuh liar di tepi sungai
berudara panas. Kadang dimanfaatkan juga sebagai tanaman pagar hidup.
Termasuk tanaman perdu dengan tinggi hingga tiga meter.Bentuk daunnya
seperti namanya, mirip mangkuk dengan bau yang sedap. Daunmangkokan
mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C.
Ramuan:
Satu genggam daun mangkokan dicuci bersih, lalu ditumbuk sampai halus.
Remaslah dengan dua gelas air masak, lalu disaring. Air perasan inilah
yang dipakai untuk menggosok kulit kepala sambil dipijit-pijit. Kemudian
bungkus dengan handuk bersih semalaman. Bilaslah pada pagi harinya.
7. Nyamplung
Tanaman nyamplung (Calophyllum inopyllum) biasanya hidup liar di tepi
sungai atau pantai yang berudara panas sampai ketinggian 600 m dpl.
Berbatang besar dan tingginya bisa mencapai 22 meter. Daun agak lonjong
dan lumayan tebal. Bunga tumbuh di ketiak daun, warna putih. Buah
berbentuk bulat mirip kelereng dan bertempurung agak keras. Biji bulat,
tebal, keras, dan berwarna cokelat.
Biji nyamplung mengandung takamaha, resin, minyak atsiri, kalofiloid,
asam kalofilat, sitosterol, lendir, gliserin, minyak lemak, tanin,
takaferol, dan karotenoid. Damarnya mengandung aneka zat seperti
takamahin, asam takawahol,
gumi, resin, dan minyak terbang.
Ramuan:
Biji nyamplung diproses untuk diambil minyaknya. Secara sederhana,
siapkan satu genggam biji nyamplung, pecahkan dari kulit kerasnya.
Letakkan di kain bersih atau piring dan jemurlah seharian, maka akan
keluar minyaknya. Minyak inilah yang digunakan untuk digosok-gosokkan di
kulit kepala, sebagai penumbuh dan penyubur rambut.
8. Pisang
Negeri kita termasuk kaya akan tanaman pisang (Musa paradisiaca).
Setidaknya ada 75 jenis pisang di Indonesia. Tiga di antaranya sudah
amat dikenal, yaitu pisang badak dengan sebutan cavendish, pisang ambon
yang disebut gras michael, dan pisang susu yang dikenal dengan nama lady
finger.
Getah pisang mengandung tanin dan asam galat, sedangkan buahnya
mengandung noradrenalin, 5-hidroksi triptamin, depamin, vitamin A, B
kompleks, C, dan E, serta seratonin, pektin, dan tanin.
Ramuan:
Siapkan umbi batang pisang. Potong merata, cuci bersih lalu dilubangi
sedalam sejengkal atau kira-kira 18 cm supaya air umbinya bisa terkumpul
di dalamnya. Setelah umbi terisi air dari umbinya, air tersebut bisa
untuk membasuh rambut dan kulit kepala. Kemudian bungkuslah dengan
handuk bersih sampai pagi hari.
9. Teh
Kebuh teh di lereng-lereng pegunungan memang menyejukkan. Tanaman teh
(Camellia sinensis) memiliki daun berbentuk lonjong. Bunganya tumbuh
pada ketiak daun, warna putih. Buahnya bulat-bulat, berwarna cokelat
hitam. Daun teh benyak mengandung zat samak.
Ramuan:
Ambil satu mangkuk air teh kental. Pada pukul 22.00, letakkan di halaman
atau di luar luar rumah agar terkena embun sampai pagi. Petang hari
berikutnya setelah mandi, air teh tadi dipakai untuk membasuh rambut dan
kulit kepala sambil dipijit-pijit. Berikutnya bungkus dengan handuk
sampai pagi dan bilas kembali.
10. Daun Urang-aring
Tanaman urang-aring (Eclipta prostrata) masih belum banyak
dibudibayakan, malah kebanyakan tumbuh liar di ladang atau tepian
sungai. Ia tergolong tanaman rumput-rumputan, tingginya sampai 60 cm
lebih.
Daunnya tunggal, bulat telur, berseling berhadapan, ujung runcing, tepi
bergerigi, pertulangan menyirip, warna hijau, dan bisa dimakan sebagai
sayur. Bunganya berwarna putih, baunya agak sedap, buahnya bulau-bulat,
warna hitam. Kandungan yang sangat mencolok pada tanaman urang-aring
adalah nikotina.
Ramuan:
Satu genggam daun urang-aring dicuci bersih lalu digiling halus.
Selanjutnya diremas dengan dua gelas air matang, kemudian diperas dan
disaring. Hasil saringan diletakkan di luar rumah, diembunkan dari pukul
19.00 sampai pagi. Berikutnya pada petang hari sesudah mandi dipakai
untuk membasahi rambut dan kulit kepala sambil dipijit-pijit. Bungkus
pakai handuk bersih sampai pagi.