Bakteri lebih populer diidentikkan dengan penyebab penyakit. Memang, beberapa penyakit mengerikan yang menyerang manusia seperti pes, anthrax, dan TBC disebabkan oleh bakteri. Namun sebenarnya dunia bakteri jauh lebih beragam dari hanya sekedar penyebab penyakit manusia saja. Kali ini saya ingin menyoroti satu bakteri yang hidup dengan memangsa dan menghisap habis nutrien dari bakteri lainnya: Bdellovibrio.
Ia bergerak menggunakan flagel (alat gerak seperti ekor, lihat gambar) untuk mencari mangsanya dengan kecepatan sekitar 160 mikrometer per detik atau lebih dari 100 kali panjang selnya. Kalau dia berukuran sama dengan manusia dengan tinggi 180 cm, maka kecepatan geraknya menjadi 648 km/jam!
Bagaimana Bdellovibrio melakukan aksinya? Serangan pertama yang dilakukan adalah penempelan pada membran plasma bakteri mangsanya. Lalu ia akan masuk ke dalam ruang periplasma, yaitu ruang di antara membran bagian luar dan membran bagian dalam bakteri mangsanya. Periplasma hanya dimiliki bakteri jenis Gram negatif, karena itu mangsa Bdellovibrio juga hanya bakteri tipe ini.
Bdellovibrio bukan hanya satu - satunya bakteri yang menjadi predator bakteri lain. Vampirococcus misalnya, juga hidup dengan cara yang serupa. Namun, predasinya dilakukan hanya dengan penempelan pada sel mangsanya. Ia akan menempel pada dinding sel bakteri tersebut lalu bereproduksi sembari menggunakan nutrien dari mangsanya. Karena hidupnya seperti ini, ia disebut epibiont (epi: di atas, bio: hidup).
Dampak Positif
Selain untuk lebih mendalami siklus hidupnya yang unik, riset Bdellovibrio juga mungkin membawa dampak aplikasi positif. Kadouri dan O’Toole pada tahun 2005 menemukan bahwa Bdellovibrio dapat digunakan untuk menyerang biofilm. Biofilm merupakan kumpulan berbagai bakteri yang membentuk struktur protektif sehingga mereka lebih sulit diberantas.
Protein - protein yang digunakan Bdellovibrio untuk melakukan aksinya juga mungkin dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi bakteri yang semakin sulit diatasi karena peningkatan resistensi antibiotik. Bakteri seperti Mycobacterium tuberculosis, patogen penyebab TBC, kini makin kebal terhadap antibiotik karena berbagai macam sebab.
Memang, dari sekuen genom bakteri ini diketahui bahwa ia memiliki sekitar 200 gen yang mengodekan berbagai protein litik – protein yang digunakan untuk memecah molekul berbagai senyawa organik penyusun membran atau dinding sel berbagai bakteri patogen. Yah, berharap saja nantinya hal ini bisa terwujud.
Ternyata bakteri vampir di dunia nyata tidak kalah menarik dari Bram Stoker ya?