Dikenal sebagai Dancing Forest (Hutan Menari) atau Drunken Forest (Hutan Mabuk) sebutan dari masyarakat lokal. Disebut demikian karena hutan pinus yang tidak biasa ini mengalami fenomena aneh.
Batang pohon yang sejatinya tumbuh lurus, tapi malah meliuk-liuk seperti ular, sebagian besar dari mereka berputar-putar dan seperti spiral sepanjang tanah. Hutan ini terletak di Tanjung Curonian, suatu daerah di antara Laguna Curonian dengan Laut Baltik.
Sejak saat itu, beberapa teori muncul, termasuk salah satu yang dikemukakan oleh seorang paranormal yang mengatakan bahwa hutan itu terletak di suatu tempat di mana sejumlah besar energi positif dan negatif bertabrakan.
Lainnya mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah faktor geologis, bahwa itu ada hubungannya dengan tanah pasir yang tidak stabil. Tapi teori yang paling bisa diterima adalah bahwa Dancing Forest (Hutan Menari) dimanipulasi oleh angin yang kuat bertiup di daerah situ.