
Sementara di sisi lain, daging tidak mengandung antioksidan sama sekali. Jadi, ketika kita menyantap daging, akumulasi zat kimia itu kita santap utuh, plus zat-zat tak berguna dan beracun dalam daging. "Sehingga masuk akal jika daging menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan," ujar Lusia. Semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia terdapat dalam makanan nabati. Ketakutan bahwa asam amino esensial dan lemak hanya diperoleh dari daging (termasuk olahannya), juga ketakutan bahwa tubuh menjadi lemas dan tak punya stamina karena bervegetarian, adalah tak berdasar.
Kacang-kacangan terutama kedelai mengandung semua asam amino esensial. Lemak pun ada di minyak kelapa sawit dan kacang-kacangan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan jika orang bervegetarian. "Pertanyaan sekarang adalah, mengapa orang-orang malah tidak pernah khawatir tentang dampak daging yang sangat merugikan kesehatan? Aneh dan lucu, kan? Vegetarian dikawatirkan ke sana-kemari, tapi bahaya daging tak disuarakan," ujar Susianto, ahli nutrisi yang juga Ketua Operasional IVS. Mereka yang masih tak percaya dampak merusak dari daging, perlu banyak membaca literatur dan menyimak imbauan-imbauan lembaga-lembaga internasional. Indonesia belum menyadari dampak daging, bahkan menggencarkan industri peternakan.