Edward - Graham Waspe - Opa
“Edward adalah anjing yang sangat terlatih. Dia adalah mata saya dan dia bisa membaca pikiran saya,” Graham merasa sangat beruntung memiliki Edward. “Serasa memiliki alat GPS dengan kontrol suara otomatis; tinggal bilang ‘pasar’, Edward akan membawamu ke pasar.”
Namun perjalanan pasangan ini harus terhenti setelah tim dokter hewan memvonis Edward terkena katarak ganas dan mereka harus ‘mengambil’ kedua bola matanya.
The End! Sad ending! Akhir cerita, baik Graham maupun mantan penuntunnya, Edward hanya bisa terkurung di dalam rumah. Sementara, Sandra sang istri tidak bisa mengajaknya keluar setiap saat.
Namun ini tidak berlangsung lama, Penuntun baru telah datang.
Graham baru saja dikirimi seekor anjing baru bernama Opa, lebih muda dan lebih gesit tentunya. “Opal dan saya sudah semakin dekat. Dia sama pintarnya dengan Edward. Saya malah tidak menemukan perbedaan di antara mereka berdua.”
Atas jasa-jasanya terhadap keluarga ini, Edward diijinkan untuk tetap tinggal bersama dan mengikuti kegiatan rutin yang dahulu pernah dilakukan bersama Graham. Hanya saja, tugas sebagai penuntun sudah diambil alih oleh Opal, anjing yang menuntun tuannya yang buta sekaligus anjingnya yang buta.