Dalam kehidupan sehari-hari, peniti tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Di sebagian wilayah Indonesia peniti dijadikan simbol kebudayaan seperti di Jawa dan Bali.
Peniti identik dengan perempuan sebab memiliki fungsi sebagai pengait atau kancing pada baju kebaya dan kamben (kain) yang biasa dikenakan perempuan. Namun pernahkah terlintas dalam benak kita untuk mengetahui siapakah orang yang berjasa pada penemuan kecil ini?
Berterimakasihlah kepada Walter Hunt seorang penemu asal Winchester, Amerika Serikat. penemuan yang diciptakan sekitar tahun 1849, dilatar belakangi oleh tekanan untuk membayar hutang 15 dollar kepada temannya.
Walter Hunt (1795-1859)
Walter Hunt lahir 29 Juli 1796, di Martinsburg, New York. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Sherman dan Rachel Hunt. Semenjak kecil, Hunt tinggal dikota kelahirannya. Ia mendapatkan pendidikan dasarnya di sebuah sekolah kecil yang memiliki satu ruang kelas. Pada 1817, Hunt lulus dari kuliah di Masonry. Setelah lulus ia menikah dengan Polly Loucks dan memiliki 4 orang anak.
Hunt mengembangkan karir intelektualnya di bidang usaha tekstil yang pada saat itu menjadi mata pencaharian utama masyarakat kota Lowville, sebuah kota kecil di Lewis Country, New York. Ia bersama keluarganya membangun bisnis tekstil kain wol dan katun.
Bersama saudara laki-lakinya Hiram Hunt, ia merintis di bidang jasa pemintalan wol. Namun, bisnis itu tidak berlangsung dikarenakan mengalami kerugian yang cukup besar.
Meski disibukkan oleh pekerjaannya, Hunt yang juga pintar di bidang mekanik ini masih sempat menciptakan beberapa barang yang berguna bagi kepentingan publik, di antaranya adalah alat pemintal benang, alat pengasah pisau, bel untuk mobil jalanan, tungku pembakar batubara, batu buatan, mesin pembersih jalan, pengeruk es dan mesin pembuat surat. Namun hasil temuannya ini tidak membantu untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.
Bahkan Hunt yang lebih memilih untuk menikah muda ini, harus susah payah untuk melunasi hutang kepada temannya sebanyak 15 dollar. Dari tekanan dan kegelisahan, ia berpikir untuk menciptakan sesuatu yang akan menolongnya melunasi hutangnya.
Suatu ketika, Walter Hunt sedang memilin potongan kabel hingga terciptanya sebuah peniti. Pada waktu itu peniti digunakan sebagai alat bantu untuk menyematkan kain tanpa kancing. Bahkan, peniti ini biasanya dipakai untuk mengaitkan celana dengan atasan yang digunakan sebagai representasi pakaian pekerja muda saat itu.
Agar tidak ditiru oleh orang lain, Hunt memantenkan peniti ciptaannya Pada 10 April 1849. Kelak di kemudian hari, hak paten tersebut dia jual dengan harga 400 dollar. Tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya bisa mendapatkan miliaran dolar dari hasil penemuannya itu.
Sebelum ditemukan oleh Walter Hunt, sebenarnya peniti telah dikenal sejak 14 abad sebelum masehi di Micenae. Peniti tradisional itu disebut fibulae yang fungsinya serupa dengan peniti yang kita pakai sekarang.
Namun ujungnya tak tertutup sehingga sering melukai pemakainya dan tak mempunyai per sehingga tak dapat memegang dengan erat. Namun kegunaan peniti baru bisa dinikmati manfaatnya setelah walter Hunt berhasil menemukan peniti yang lebih simpel dan sederhana dan aman digunakan.
Dalam perkembangannya peniti digunakan gaya hidup oleh subkultur atau komunitas punk. Komunitas ini menggunakan peniti sebagai salah satu style yang populer sejak pertengahan 1970-an di Inggris Raya.
Gaya itu dinyatakan pertama kali muncul berkat kreasi Richard Hell dan semakin populer karena fotonya dimuat di majalah komunitas punk. Disain peniti ini juga sudah berkembang dan bermacam-macam dan berwarna warni dan sering ditambahin pernak-pernik sebagai hiasan baju. Bahkan, peniti juga dijadikan sebuah hadiah penghargaan dengan terbuat dari emas.
Meski telah menciptakan banyak penemuan, hingga akhir hayatnya Hunt tidak pernah menikmati hasil keuntungan dari ciptaannya.