Anda punya komputer bekas yang tak terpakai? Entah itu komputer 486, Pentium I, II maupun Pentium III. Atau monitor analog 14 atau 15 yang tak terpakai dan rusak parah? Anda tentu berfikiran untuk membuang saja komputer dan monitor jadul itu karena memenuhi ruang gudang anda dan untuk menjualnya anda juga berfikir tidak akan laku..
Eit… nanti dulu, jika anda berfikir itu tidak laku anda tentu akan cukup tercengang berapa sebuah komputer yang tidak terpakai itu laku dalam pasaran barang bekas dan untuk apa barang itu digunakan.
Sebuah CPU bekas misalnya, bisa berharga antara 50 ribu sampai 100 ribu perunit, tak peduli apakah itu 486, Pentium I, II dan III.
Sebuah monitor dihargai antara 65 ribu sampai dengan 85 ribu rupiah
Mengejutkan bukan?
Dalam sebuah CPU, bila dirinci maka akan dihitung sebagai berikut:
Harddisk dihargai Rp. 5000
Motherboard dihargai Rp. 35000 /kg. Jadi bila dengan hitungan perkilo antara 2 hingga 3 motherboard, maka sebuah motherboard adalah seharga Rp. 15000 – Rp. 20.000
Procesor 486 dihargai Rp. 45.000 dan Pentium 1 dengan bahan keras dihargai Rp. 12.000 dan Pentium 1 lurik dihargai Rp. 4000
CD Rom dihargai Rp. 2000 – Rp. 4000/buah
Power Supply dihargai Rp. 5000/buah
Casing dihargai Rp. 5.000/buah
Sebuah SDRam dihargai Rp. 1.000/keping
Printer rusak dihargai Rp. 2000/kg
Ladang Emas
Memang, bagi sebagian orang mengumpulkan komputer rusak dan jadul yang sudah tidak terpakai merupakan ladang hidup. Bahkan “booming” perburuan komputer rusak itu merambah pada hampir semua lapak di Jakarta dan Bekasi. Sehingga sangat mudah bagi pengepul (orang yang mengumpulkan barang bekas) untuk menjual ke lapak maupun ke tukang bajong (orang yang mengumpulkan barang bekas dari pengepul tanpa lewat lapak). Syukur-syukur, bisa mendapat komputer bekas yang masih layak di jual beberapa spare partnya, malah bisa dijual di toko-toko komputer.
Disaat harga beberapa logam jatuh, pilihan untuk mengumpulkan barang bekas komputer menjadi incaran para pengepul.
Untuk apa barang-barang tersebut?
Barang-barang komputer yang berhasil dikumpulkan di keprek (dipreteli) untuk memisahkan barang-barang menurut jenisnya. Alumunium, besi, tembaga, tabung monitor, mikron, dikumpulkan menurut jenisnya masing-masing. Setelah itu ada saja “bos” masing-masing barang mengambil dengan hitungan per kilo. Ada bos besi, bos alumunium, bos tabung, dll.
Dan yang mengejutkan, ada Emas dalam IC komputer! IC ini menjadi incaran para “penambang emas” dikota untuk meleburnya menjadi emas!
Jadi, memang ada emas pada komputer bekas…