BEIJING – Para ilmuwan menemukan lebih dari 1.000 spesies baru di wilayah “Greater Mekong Asia” di Asia Tenggara dalam satu dasawarsa terakhir, termasuk satu laba-laba sebesar piring makan, demikian keterangan Dana Margasatwa Dunia (WWF).
Satu spesies tikus yang diduga telah punah 11 juta tahun lalu dan “millipede” ungu yang berlapis-sianida termasuk di antara makhluk yang ditemukan dalam isitilah yang dikatakan kelompok tersebut sebagai “harta karun berharga biologi”.
“Millipede (dari jenis “Diplopoda”, yang dulu juga dikenal sebagai “Chilognatha”) adalah “arthropoda” yang memiliki sepasang kaki per bagian tubuh, kecuali bagian pertama di belakang kepala yang sama sekali tak memiliki anggota tubuh, dan beberapa bagian berikutnya hanya memiliki satu pasang kaki.
Semua spesies itu ditemukan di hutan hujan dan tanah lembab di sepanjang Sungai Mekong, yang mengalir melalui Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan provinsi Yunnan di China selatan.
“Tak lebih baik daripada ini,” kata Stuart Chapman, Direktur Progam Greater Mekong di WWF, sebagaimana dikutip dalam satu pernyataan kelompok tersebut.
“Kami kira temuan skala ini terbatas pada buku sejarah saja,” katanya.
Laporan WWF tersebut, Kontak Pertama di Greater Mekong, menyatakan, “Antara 1997 dan 2007, sedikitnya 1.068 spesies telah secara resmi digambarkan oleh ilmu pengetahuan sebagai spesies yang baru ditemukan.”
Semua spesies itu meliputi laba-laba “huntsman” terbesar di dunia, dengan rentang kaki 30 centimeter, dan “dragon millipede” warna-warni, yang menghasilkan zat sianida mematikan.
Terpecenil –tikus karang Laos, yang dikatakan dalam studi itu diduga telah punah sekitar 11 juta tahun lalu, pertama kali ditemukan oleh ilmuwan di pasar makanan lokal pada 2005, katanya.
Satu spesies, “pitviper”, pertama kali dilihat oleh para ilmuwan setelah hewan tersebut ditemukan di kaso di satu restoran di markas taman nasional Khao Yai, Thailand, pada 2001.
“Wilayah ini seperti apa yang saya baca saat masih kanak-kanak dalam cerita Charles Darwin,” kata Dr. Thomas Ziegler, kurator di Kebun Binatang Cologne, yang terlibat dalam penelitian itu.
“Sungguh menyenangkan untuk berada di daerah belum dieksplorasi dan mendokumentasikan keragaman hayatinya untuk pertama kali, baik secara enigmatik dan cantik,” katanya.
Spesies baru tersebut yang disoroti dalam laporan itu meliputi 519 tanaman, 279 ikan, 88 katak, 88 laba-laba, 46 cecak, 22 ular, 15 mamalia, 4 burung, 4 kura-kura, dua kadal dan satu kodok –rata-rata dua spesies yang belum ditemukan per pekan selama 10 tahun terakhir.
Namun, laporan itu memperingatkan bahwa banyak spesies mungkin terancam akibat pembangunan, dan menyerukan dicapainya kesepakatan lintas-perbatasan antara negara-negara di daerah Greater Mekong untuk melindunginya